Betapa Perempuan adalah Manusia Biasa

Sabtu, 09 Juni 2012


Kuteringat akan satu peristiwa yang dialami oleh salah seorang kawan. Yang harus merelakan bahtera-nya hancur karena kehadiran orang ketiga. Awalnya dia tak menduga, bahkan tak pernah berpikir sedikit pun tentang itu. Padaku selalu terlontar kata-kata betapa dia dan pacarnya saling mencintai dan menghormati. Betapa dia telah menemukan soulmate dalam hidupnya. Dan banyak lagi kata-kata yang menunjukkan bahwa dia tengah kasmaran dengan pasangan jiwanya itu.

Akan tetapi, badai datang menghantam bahtera mereka saat memutuskan untuk berpisah sejenak karena pendidikan. Entah bagaimana ceritanya, saat si cowoknya mulai tergoda perempuan lain yang tak jauh lebih baik darinya. Rasanya saat itu tak ada yang bisa aku lakukan, selain ikut sedih dan prihatin. Apalagi saat kudengar kabar bahwa temanku memutuskan untuk menyakiti dirinya . Masya Allah, kurasakan dia tak sanggup menanggung beban yang tak pernah diduganya. Namun alhamdulillah kudengar akhirnya dia dapat diselamatkan.

Perahu yang disangkanya kokoh kini telah hancur berkeping-keping. Begitu juga dengan kondisinya. Mereka tak mampu menyatukan kepingan-kepingannya. Kata pisah menjadi sesuatu yang mutlak dan tak terelakkan lagi. Walapun sang cowok menawarkannya untuk nyambung lagi. Namun dia tak menggubrisnya dan memilih menjauh ke kota lain. Mendengar kisahnya, dada ini pun terasa sesak dan sedih. Ku tak tahu apa yang telah terjadi dan ku tak ingin berandai-andai jika itu terjadi padaku.

Sebagai perempuan kita memiliki kekuatan. Kekuatan yang tentunya hanya perempuan itu sendiri yang tahu. Namun perempuan juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang juga hanya perempuan itu sendiri yang tahu. Diantara keduanya, perempuan haruslah menjadi survivor dan mampu menanggung segala resiko . Namun sekali lagi, dibalik kekuatan dan kelemahan kita sebagai perempuan. Kita juga harus mampu menyadari bahwa perempuan juga adalah manusia biasa.

seseorang disana .



mesti ktia tidak bisa bersatu -- tapi engkau masih tetap kekasihku -- andai kau bisa meredam sedikit emosimu -- hati ini tak akan terobek hingga tak mampu tuk di satukan -- hingga sampai saat ini kau tetap hidup dalam hatiku -- tuk selamnya namamu akan tetap terukir di hatiku -- 4Ever -- Tuhan aku mohon lindungilah Dia selalu -- ampuni segala dosaku